- Pangkal : awal/fondasi dari suatu permasalahan
Aksioma : Dalil atau pedoman dalam menyelesaikan suatu permasalahan
Definisi : Pengertian/penjabaran dalam suatu permasalahan
Definisi : Pengertian/penjabaran dalam suatu permasalahan
Pembuktian : Permasalahan yang ditunjukan secara berurutan
- Langkah –langkah dalam membelajarkan luas bangun datar
- Memperkenalkan gambar/bangun datar
- Menjelaskan rumus bangun datar.
- Menjelaskan penerapan rumus bangun datar dengan contoh soal yang dikerjakan bersama-sama.
- Latihan cara menghitung luas bangun datar
TQ2 = AT2 –AQ2 = 16 2 – 82 = 256 -64 = 192
TQ2 = 192
TQ = √192 = √64 .3 = 8√3
Jadi panjang PQ =.........
PQ2 = TQ2 - PT2 = (8√3)2 - 82 = 192 - 64 = 128
PQ = √128 = √64 . 2 = 8√2 cm
4. Pola Pengubinan
Pengubinan adalah proses menutup suatu permukaan dengan suatu bangun datar sedemikian hingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah. Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu:
- Pengubinan beraturan (regular tessellation), yaitu pengubinan pengubinan dengan menggunakan 1 (satu) macam segi-n beraturan.
Bangun apa saja yang dapat digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama ingat bahwa besar sudut sebuah segi-n adalah
Selanjutnya, agar tidak saling tindih dan tidak ada celah, maka p buah ubin tersebut harus tepat menutup permukaan. Ini berarti,
Persamaan terakhir hanya dipenuhi berturut-turut untuk nilai n = 3, p = 6,n = 4, p = 4, dan n = 6, p = 3.
Dengan demikian, hanya terdapat tepat 3 (tiga) bangun datar yang bias digunakan pada pengubinan beraturan, yaitu segitiga samasisi, persegi, dan segienam beraturan.
2. Pengubinan semi beraturan (semi regular tessellation), yaitu pengubinan yang menggunakan dua atau lebih segi-n beraturan.
3. Pengubinan tidak beraturan (non regular tessellation), pengubinan yang menggunakan bangun-bangun datar yang tidak beraturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar