Rabu, 08 Juli 2015

TUGAS GEOMETRI 2



  1. Pangkal          : awal/fondasi dari suatu permasalahan

Aksioma         : Dalil atau pedoman dalam menyelesaikan suatu permasalahan
Definisi           : Pengertian/penjabaran dalam suatu permasalahan
Pembuktian   : Permasalahan yang ditunjukan secara berurutan
  1. Langkah –langkah dalam membelajarkan luas bangun datar
  1. Memperkenalkan gambar/bangun datar
  2. Menjelaskan rumus  bangun datar.
  3. Menjelaskan penerapan rumus bangun datar dengan contoh soal yang dikerjakan bersama-sama.
  4. Latihan cara menghitung luas bangun datar
                
 TQ2 =  AT2 –AQ2   =  16 2 – 82  =  256   -64  =  192
 TQ2  =  192
     TQ    =  192 = 64 .3  =  83
          Jadi panjang PQ =.........
                 PQ2    =  TQ2  -  PT2   =   (83)2  -  82   =  192  -  64   =  128
                  PQ     =  128   =  64 . 2  =    8√2 cm

4. Pola Pengubinan


Pengubinan adalah proses menutup suatu permukaan dengan suatu bangun datar sedemikian hingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah. Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu: 
  1. Pengubinan beraturan (regular tessellation), yaitu pengubinan pengubinan dengan menggunakan 1 (satu) macam segi-n beraturan.
Bangun apa saja yang dapat digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama ingat bahwa besar sudut sebuah segi-n adalah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidPJXseKS0P2RvheXrhDK-in3BkpdPk6cWpD5yZs5HOO5GrXV23p_2hFP2a-GtlaOfZfCYZqAt1JckEVRsbMqJjk5PuP7o28JdY0UzjmmPolz5tCJ9Jvo3rU6srmt_9mYDQAiClzg7SmJ-/s1600/rumus1.JPG
Selanjutnya, agar tidak saling tindih dan tidak ada celah, maka p buah ubin tersebut harus tepat menutup permukaan. Ini berarti,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifQdPtQjnWqwWWdhlj-wnQk1G873n1F0gFNZ2oNlycTG787OeNdsMSztyu955HuP1pu7IamU2Rm6B73pLu1q3zUaViK5oX0jRNOKLW_k4ksvkG_6o5HVXFRy66Y1O-JT0S-e3Oit87Gcxq/s1600/rumus2.JPG
                                                 
Persamaan terakhir hanya dipenuhi berturut-turut untuk nilai n = 3, p = 6,n = 4, p = 4, dan n = 6, p = 3.
Dengan demikian, hanya terdapat tepat 3 (tiga) bangun datar yang bias digunakan pada pengubinan beraturan, yaitu segitiga samasisi, persegi, dan segienam beraturan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihIzoioSC1hW2QvUWSkWCDEl-a_WUMPBFjJf2ernn_s4b7ZdXshTjpo9fTDxvWFe0oIqXmb-kCtsqOnOMYIH6-H36OvzAZzdodSBVLJagfEL29WsF5Ga0xl82LetlxQa-sffM1BwuB79nM/s320/gb1.JPG

2.  Pengubinan semi beraturan (semi regular tessellation), yaitu pengubinan yang menggunakan dua atau lebih segi-n beraturan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNx1fojepqahFpNL38YRSLgLFgdf43RsbKHMOdXCr_TYNoKF8sOiS4NM3yLWn5kotQIlh4RMXazAxb-T48Wr75fGRIwhCowZtQlA4kwjQ-IirWYi9-GQXq8fHCJdT5cpDi_yFoP2pfpVb/s320/gb2.JPG

3.    Pengubinan tidak beraturan (non regular tessellation), pengubinan yang menggunakan bangun-bangun datar yang tidak beraturan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoVQg_YtXdwdUcjFvs5TM6Cf-etk5uXQE4Y6bBmxzRsDmG1HqmDuhfiibeMsDll5ZYC3oQaGjbbw9gbJ28Ond3K2YQ7EyCPtI8uRK1AVGzRgdjujqABIoKDhZbkYh1jAN91j5pb0mIh78d/s320/gb3.JPG

                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar